Minggu, 29 Desember 2013

MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi dalam pendidikan ? Kedengarannya suatu kontradiksi dalam peristilahan, tetapi banjir pelajar baru yang memasuki sekolah dan universitas di seluruh dunia, perubahan – perubahan yang belum terjadi sebelumnya mengenai mata pelajaran dan bagaimana pelajaran itu diselenggarakan adalah sebenarnya adalah suatu revolusi. Perkembangan – perkembangan yang akan terjadi dalam waktu sepuluh tahun mendatang malahan akan mengejutkan lagi. Tingkat pendidikan di Indonesia yang semakin merosot tentu harus menjadi perhatian bersama. Berdasarkan data dalam Education For All Global Monitoring Report 2011 : The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa – Bangsa ( UNESCO ) yang diluncurkan di New York pada bulan Maret 2011, peringkat pendidikan Indonesia menurun yakni pada peringkat 69 dunia, setelah pada tahun 2010 berada pada peringkat 65. Di tingkat ASEAN, kita sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand, dan Philipina. Negara Finlandia masih menduduki peringkat 1 dunia. Bahkan Korea Selatan dan Jepang ada di peringkat 2 dan 3 dunia. Data yang dirilis UNDP terkait Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara. IPM mengukur indeks perkembangan manusia suatu negara berdasarkan tiga dimensi dasar yang tercermin dalam taraf pendidikan, kesehatan, serta kemampuan daya beli. Dari ketigs dimensi, kontribusi sektor pendidikan adalah yang tertinggi. Masalah pemerataan pendidikan yang merupakan proses bertahap dan berkesinambungan memiliki dua aspek dampak akselerasi pembangunan sektor pendidikan, yaitu masalah kualitas pendidikan dengan tuntutan pembangunan akan tersedianya tenaga kerja yang terampil dalam jumlalh memadai untuk mengisi kesempatan kerja yang terbuka atau pun mampu membuka lapangan kerja baru. Masalah terakhir yang menjadi polemik hangat dalam masyarakat kita ialah apakah pendidikan itu konsen dengan masalah pembangunan yang memerlukan tenaga – tenaga yang intelegen dan terampil ataukah pendidikan itu khusus untuk menjadikan manusia itu pintar saja. Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di bidang pendidikan. Penemuan – penemuan baru di berbagai ilmu sosial yang dipergunakan untuk menerangkan banyak masalah yang dahulu umumnya telah ditelaah secara eksklusif oleh para sarjana psikolog. Di Indonesia pada saat ini, sedang mencoba mencari sistem pendidikan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan kita sebagai bangsa yang sedang membangun. Sebab, pendidikan adalah suatu usaha besar untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja masalah yang tengah dihadapi Indonesia dalam dunia pendidikan ? 2. Bagaimana upaya mengatasi masalah pendidikan di Indonesia guna meningkatkan mutu pendidikan ? C.Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui masalah yang tengah dihadapi Indonesia dalam dunia pendidikan. 2. Untuk mengetahui upaya mengatasi masalah pendidikan di Indonesia guna meningkatkan mutu pendidikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam pasal 1 ayat ( 1 ) UU No. 20 Th. 2003, yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan di Indonesia pada saat ini masih tengah menghadapi berbagai permasalahan yang menyebabkan Indonesia jauh tertinggal perkembangannya dari negara – negara lain di dunia. Permasalahn pendidikan di Indonesia masih sangat kompleks mulai dari sistem pendidikan yang kurang tertata secara sistematis sampai kualitas guru yang masih rendah. Sistem pendidikan Indonesia masih belum terintegrasi secara penuh antara pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Kebijakan yang dilakukan pemerintah masih terkesan parsial, belum bisa menyeluruh sebagai suatu sistem pendidikan. Menurut Acmad Dasuki, permasalahan pendidikan d Indonesia terletak pada guru sebagai pendidik. Dari aspek guru permasalahan yang timbul antara lain distribusi guru yang tidak merata, banyak guru yang masih berkompetensi rendah, belum semua guru mendapatkan program peningkatan kompetensi. Dari berbagai uraian di atas dapat dikatakan bahwa dunia pendidikan kita ini masih belum bisa berkembang secara baik. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang menghambat perkembangan dunia pendidikan kita ini, diantaranya masih banyaknya pendidik yang belum mampu memilih dan menerapkan metode dan model pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, guru – guru masih banyak yang belum berkompetent di bidangnya, campur tangan pemerintah yang kurang dalam segi manajemen, perekonomian yang lamban, dan masih banyak sekali faktor penghambat yang memperlambat berkembangnya pendidikan di bangsa kita ini. Dengan adanya permasalahan dalam dunia pendidikan kita ini, diharapkan semua pihak dapat membantu mencari solusi untuk kemudian digunakan menanggulangi permasalahan dunia pendidikan kita ini guna meningkatkan mutu pendidikan agar bangsa ini dapat mencetak generasi – generasi yang berkompeten, terampil, dan handal dalam bidangnya. BAB III PEMBAHASAN A. Masalah Pendidikan di Indonesia a. Kekayaan dan Kemiskinan Di negara – negara Asia yang miskin, proporsi anak – anak yang pergi ke sekolah antara umur lima tahun sampai lima belas tahun adalah serendah 10 %. Hubungan antara kekayaan dan kesempatan memperoleh pendidikan adalah sangat erat. Suatu hubungan timbal balik di satu pihak negara – negara kaya mampu mengeluarkan sejumlah besar biaya bagi pendidikan, tetapi di pihak lain kekayaan itu sendiri tergantung pada kekayaan bahwa ada tersedia tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, sedangkan penelitian dan pengembangannya yang dilakukan di universitas – universitas dan perguruan tinggi lainnya adalah bagian fundamental dari pertumbuhan ekonomi mereka. Bukan saja tingkat di mana anak – anak itu pergi ke sekolah yang dipengaruhi oleh kekayaan atau kemiskinan relatif dari negara – negara mereka, tetapi juga macam pendidikan yang mereka terima. Waktu sekolah yang tidak teratur dan guru mereka yang tidak kompeten menjadi masaah dalam dunia pendidikan di negara kita ini. Setiap orang yang pernah menghadiri konferensi internasional di tahun – tahun terakhir ini, pasti merasa terkejut akan banyaknya persoalan pendidikan yang memenuhi agenda. Maka dari itu, ikut campur tangan pemerintah dan organisasi – organisasi internasional sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah pendidikan terkait dengan aspek kekayaan dan kemiskinan. b. Perkembangan Ekonomi Perkembangan ekonomi dewasa ini, tergantung pada perkembangan keterampilan tenaga kerja dan pada kecepatan asimilasi dalam teknik daru dalm industri. Setiap negara tanpa pengecualian terlibat dalam pertumbuhan ekonomi. Di negara – negara dengan pertambahan penduduk yang sangat pesat, pertumbuhan ekonomi merupakan satu – satunya jalan untuk menghindari kemungkinan kelaparan massal. Oleh karena itu, pendidikan massa telah diberi prioritas utama dalam program pendidikan. Massa yang mengerti baca tulis diperlukan untuk tujuan – tujuan patriotik dan sosial. Sesungguhnya setiap orang yang mengerti baca tulis dapat dengan mudah membina kader – kader rakyat yang sangat tinggi keahliannya maupun pendidikannya. Maka dari itu, diharapkan bahwa tiap negara harus menetapkan rencana dan terlaksananya “ melek huruf “ secara universal. c. Pendidikan Guru Pendidikan guru adalah salah satu pusat syaraf dari sistem pendidikan. Banyak yang dapat dilakukan untuk menaikkan standar pendidikan guru – guru lebih daripada aktivitas lainnya. Jadi, tugas pertama – tama adalah menaikkan tingkat pendidikan guru yang ada dan berusaha memberi mereka latihan kerja. Ini berarti bahwa perlu dibangun konsep profesi mengajar secara keseluruhan, suatu kader berdiri dari guru – guru terlatih. Apa yang dapat dilakukan negara – negara malang seperti Indonesia ? Mereka harus menaikkan gaji guru, namun mereka terlalu miskin untuk melakukan hal itu. Guru – guru yang memperoleh latihan yang baik, terutama untuk mereka ada kesempatan untuk meningkatkan mutu mereka dan memperoleh promosi melalui berbagai bentuk latihan kerja, merupakan unsur yang penting dalam masyarakat. Tanpa pendidikan guru, maka seluruh struktur pendidikan secara Barat mungkin kincir, namun untuk memperoleh latihan – latihan mengajar atas dasar yang kuat, diperlukan suatu reorganisasi yang radikal. d. Kurikulum Pendidikan Di Indonesia telah berganti kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hampir setiap materi mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun, adakah perbedaan kondisi pembelajaran di sekolah – sekolah ? Tidak. Karena pembelajaran di sekolah sejak zaman dulu masih memakai kurikulum buku paket. Sejak era 60 – 70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apa pun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi acuan dan guru tidak mencari sumber referensi lain. Kurikulum dirancang lebih mempersiapkan peserta didik atau subjek belajar yang baik dalam memecahkan masalah individualnya dan lingkungannya. Maka dari itu, guru harus mampu menguasai kurikulum yang telah ditetapkan untuk diaplikasikanpada siswa guna menciptakan pembelajaran yang efektif. e. Metode dan Model Pembelajaran Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru hingga saat ini adalah metode berceramah satu arah. Metode ini dipilih oleh kebanyakan pendidik karena berceramah itu mudah, ringan, dan tanpa modal. Selain itu, model pembelajaran dipilih oleh kebanyakan guru karena hanya metode itulah yang benar – benar dikuasai sebagian besar guru. Model pembelajaran yang paling parah adalah guru tidak menanamkan diskusi. Contoh saja pembelajaran di ruang kelas, siswa duduk rapi mendengarkan guru menjelaskan. Seolah –olah siswa dipaksa mendengar dan mendapat informasi sejak pagi hingga siang hari. Siswa tidak dilatih untuk mengemukakan pendapatnya, karena kompetensi bertanya tidak disentuh sama sekali. f. Relevansi Pendidikan Relevansi pendidikan atau efisiensi eksternal merupakan suatu sistem pendidikan yang diukur dari keberhasilan sistemitu dalam memasok tenaga – tenaga terampil dalam jumlah yang memadai bagi kebutuhan sektor – sektor pembangunan. Apabila kita lihat keadaan lulusan pendidikan kita, maka tampak gejala yang sangat mengkhawatirkan dengan semakin besarnya pengangguran lulusan sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Malahan ada tendensi, semakin tinggi pendidikan itu semakin besar kemungkinan untuk menganggur. Masalah tidak relevannya pendidikan kita bukan saja disebabkan adanya kesenjangan antara “ supply “ sistem pendidikan dengan “ demand “ tenaga yang dibutuhkan oleh berbagai sektor ekonomi, tetapi juga karena isi kurikulum yang tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi atau kemajuan iptek. g. Manajemen Pendidikan Mau tidak mau, pendidikan telah menjadi suatu industri. Sebagai suatu industri pengembangan ( sumber daya ) manusia, pendidikan itu harus dikelola secara profesional. Ketiadaan tenaga – tenaga manajer pendidikan profesional ini antara lain yang mengharuskan kita mengadakan terobosan – terobosan untuk membawa pendidikan itu sejalan dengan langkah – langkah pendidikan yang semakin cepat. Di samping itu peta permasalahan pendidikan kita sangat kompleks yang menyangkut bukan saja masalah – masalah teknis pendidikan, tetapi juga meliputi kegiatan – kegiatan perencanaan, pendanaan, dan efisiensi dari sistem itu sendiri. B. Solusi Mengatasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia a. Memilih Strategi Perubahan Pendidikan Dunia modern terlebih – lebih pada era globalisasi adalah dunia yang akrab dengan perubahan – perubahan. Ciri manusia yang hidup pada era ini cenderung berinovasi, sehingga menjadi bagian integral dari tuntutan dan kebutuhan lainnya. Era ini banyak inovasi, meskipun dalam implementasinya inovasi – inovasi tidak selalu sukses dalam mengembangkan ide dan gagasan baru yang ditawarkan. Ada 3 bentuk strategi yang dapat digunakan dalam perubahan pendidikan, diantaranya adalah strategi power – coercive, yang biasanya digunakan dalam perubahan pendidikan yang berhubungan dengan persoalan kelembagaan dan struktur pendidikan, strategi normative – re – educative digunakan dalam perubahan pendidikan yang berhubungan dengan perubahan sifat – sifat, pendapat – pendapat, dan nilai – niai tertentu yang diinginkan, sedangkan strategi rational – emperical digunakan dalam perubahan pendidikan yang berhubungan dengan aspek praktisnya dilihat dari aspek – aspek pendidikan yang lebih kecil. b. Meningkatkan Kompetensi Pendidik Pengembangan dan peningkatankualitas guru selama ini diserahkan pada guru itu sendiri. Jka guru itu mau mengembangkan dirinya sendiri, maka guru itu akan berkualitas. Karena, ia senantiasa mencari peluang untuk meningkatkan kualitasnya sendiri. Idealnya pemerintah, asosiasi pendidikan memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan kognitif berupa pengetahuan, afektif berupa sikap dan nilai, maupun performansi berupa perbuatan – perbuatan yang mencerminkan pemahaman keterampilan dan sikap. c. Menerapkan Pembelajaran Peserta Didik Aktif dan Bermakna Mutu pendidikan menekankan pada cara guru melaksanakan pembelajaran peserta didik aktif dan bermakna yaitu pembelajaran komunikatif ( communicative approach ) dan pembelajaran berorientasi pada lingkungan. Pendekatan yang mungkin dapat dilakukan guru agar pembelajaran dapat lebih efektif antara lain, pembelajaran peserta didik adalah suatu proses untuk memperoleh informasi baru, strategi mengajar dipilih sebaiknya yang paling bagus agar dapat membantu peserta didik dalam memproses kegiatan belajarnya, dan proses adalah bagian terpenting dari pelajaran. d. Mengembangkan Kurikulum Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan , sebab berkaitan dengan penentuan arah , isi dan proses pendidikan , yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi kelulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun nasional. Semua orang berkepentingan dengan kurikulum, sebab kita sebagai orang tua ,sebagai warga masyarakat , sebagai pemimpin formal atau informal selalu mengharapkan tumbuh dan berkembangnya anak, pemuda, dan generasi muda yang lebih baik , lebih cerdas , lebih berkemampuan . Kurikulum mempunyai andil yang cukup besar dalam melahirkan harapan tersebut. Pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan lagi, karena setiap lembaga pendidikan mengingin organisasinya mempunyai perkembangan yang pesat, sehingga dapat menarik para kalangan pendidik, semakin banyak peminat, juga semakin pesat pula input yang dihasilkan oleh lembaga. Pesatnya pendidik pada lembaga pendidikan diukur dari seberapakah para kepala sekolah dan guru dapat memenej di sekolah. Salah satu hal terpenting yang harus dimenej secara efektif dan efisien adalah masalah kurikulum. BAB IV SIMPULAN Permasalahan pendidikan di Indonesia masih sangat kompleks. Mulai dari kekayaan dan kemiskinan, perkembangan ekonomi yang tidak stabil, pendidikan guru yang kurang berkompeten dalam bidangnya, penerapan kurikulum, pemilihan model dan metode mengajar, relevansi pendidikan, dan manajemen pendidikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi solusi permasalahn dalam dunia pendidikan di Indonesia antara lain berupa pemilihan strategi perubahan pendidikan, meningkatkan kompetensi pendidik, menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi peserta didik, dan pengembangan kurikulum yang kemudian diterapkan pada sekolah berdasarkan ciri khas sekolah tersebut. DAFTAR PUSTAKA F. Solitis, Jonas ; Kenneth A. Strike.¬¬¬___. Etika Profesi Kependidikan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Hasibuan, Lias. 2004. Melejitkan Mutu Pendidikan. Jambi : Sapa Project Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta Tilaar, H.A.R. 2004. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Vaizey, Jhon. 1978. Pendidikan di Dunia Modern. Jakarta : PT. Gunung Agung Wiraputra, Iyeng.R. 1976. Beberapa Aspek Dalam Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bharata Karya Aksara http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/01/meningkatkan-kualitas-pendidikan-di-indonesia diunduh 15 November 2012 http://edukasi.kopasiana.com/2011/10/11/peningkatan-mutu-pendidikan-di-indonesia diunduh 15 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar