Senin, 30 Desember 2013

PELANGI DI ANTARA BINTANG

“ PELANGI DI ANTARA BINTANG “

Angel, begitulah setiap hari ia disapa teman – temannya. Gadis berumur 18 tahun ini adalah putri dari seorang pedagang buah di pasar Tanah Abang. Angel dikenal sebagai anak yang cerdas di sekolahnya. Berkat kecerdasannya itu, ia dapat bersekolah di sekolah elite yang berkualitas cukup bagus di kota metropolitan itu. Berbagai perlombaan di sekolah sering ia ikuti baik akademik maupun non akadeik, tentunya dengan hasil yang sangat membanggakan. Tak heran dengan kemampuan yang ia miliki, ia selalu mendapatkan beasiswa deri berbagai lembaga pendidikan. Tidak angkuh, rajin, dan suka menolong, itulah sifat yang dimiliki gadis cantik itu. Karena sifatnya itu, Angel selalu mempunyai banyak teman.
“ Angel…Angel…,” panggil Sinta.
“ Iya Sinta, ada apa kok sampai lari – larian kayak gitu ?,“ tanya Angel pada sahabatnya itu.
Sinta adalah sahabat Angel sejak dari kelas satu SMA dulu. Gadis itu adalah anak dari konglomerat ternama di salah satu kota yang ada di Pulau Maluku. Sinta pindah ke Jakarta karena ingin ikut dengan neneknya. Walaupun anak dari konglomerat, ia tidak pernah sombong dan selalu menghargai teman – temannya.
“ Itu lhooooh ,,, ada anak baru,” kata Sinta.
“ Achhh kau Sin, kirain ada apa. Emang kenapa sich ?? “
“ Dia masuk kelas kita, heheeheee,” kata Sinta sambil nyengir
“ Bagus dong, kita tambah temen lagi,” jawab Angel sambil tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.
Mereka berjalan menuju kelas mereka.
“ Hai…selamat datang di kelas kami, aku Angel dan ini Sinta,” sapa Angel kepada anak baru itu.
“ Iya,,, salam kenal dari ambo buat kalian yaa, nama ambo Adel asli dari Medan,” ujar Adel memperkenalkan dirinya.
“ Ooo….dari Medan. Kenapa kamu pindah sekolah ?,” Tanya Sinta pengen tau benget tentang anak baru itu.
“ Ambo pindah sekolah ke sini, karena bundo ambo pindah kerja juga di daerah Ciamis sana,” jelas Adel.
Walaupun baru berkenalan, namun mereka bertiga sudah terlihat sangat akrab. Mereka saling membantu jika yang lainnya membutuhkan bantuan mereka.
Sebentar lagi tanggal 28 Oktober, tentunya semua sudah tahu bahwa tanggal itu adalah tanggal yang sangat bersejarah bagi seluruh pemuda se Indonesia. Sudah menjadi tradisi SMA Anggrek untuk melaksanakan upacara hari Sumpah Pemuda di tanggal itu dengan mengundang bapak Menteri Pendidikan sebagai tamu kehormatan. Namun, kali ini SMA Anggrek tidak dapat melakukan hal itu karena tidak ada dana yang cukup untuk melaksanakan upacara. Hari itu, tanggal 26 Oktober 2013 diadakan rapat seluruh guru dan perwakilan OSIS yang ada di SMA Anggrek untuk membahas pelaksanaan upacara hari bersejarah itu. Angel ada di situ karena dia adalah ketua OSIS, dia menyimak berbagai tutur kata yang disampaikan oleh kepala sekolah. Satu jam sudah rapat diselenggarakan, namun jalan keluar belum dapat ditemukan, akhirnya Angel mohon ijin untuk mengutarakan pendapatnya.
“ Mohon ma’af Bapak Kepala Sekolah, bolehkah saya untuk mengutarakan pendapat saya ?,” ijin Angel
“ Iya Angel, silahkan,” kata Kepala Sekolah
“ Begini,,,bagaimana jika upacara hari lusa kita laksanakan secara sederhana saja, kita dapat mengambil siswa-siswi terbaik untuk menjadi petugas upacara,,” kata Angel mengutarakan pendapatnya
“ Baik, pendapat yang cukup bagus. Tapi, bagaimana dengan siswa atau siswi yang bertugas sebagai pembaca teks Sumpah Pemuda nanti, bukankah rata – rata siswa kita banyak yang berasal dari luar kota Jakarta, itu yang menyulitkan dia sebagai petugas karena tutur bahasanya yang berbeda dengan kita yang asli orang Jakarta,” kata Kepala Sekolah.
“ Ehmmm,,,kita akan mencoba berlatih terus Pak, sampai semuanya dapat bertutur bahasa sama tanpa ada perbedaan, karena pada dasarnya kita adalah pemuda Indonesia yang berbahasa satu, Bahasa Indonesia,” kata Angel meyakinkan Kepala Sekolah.
“ Kalau begitu tugas ini saya serahkan kepada kamu Angel sebagai koordinatornya, cari petugas terbaik dari siswa SMA Anggrek ini.”
“ Baik Pak, terima kasih atas kepercayaannya.”
Rapat pun telah usai karena kecerdasan seorang Angel. Ya, dialah pelangi di antara bintang di SMA Anggrek. Walaupun, dia hanya seorang anak dari pedagang buah, dia mampu mempertahankan kecerdasannya di antara teman – temannya yang berada dalam hal materi untuk selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar